Jumat, 03 Juni 2011

Dari Komunitas Menjadi Lembaga

Dahulu, Indonesia adalah negara yang kaya akan kebudayaan yang berseni tinggi. Hal itu tak dipungkiri oleh masyarakat internasional yang saat ini sebagian besar berada dalam perekonomian yang jauh lebih tinggi daripada Indonesia. Sehingga, negara – negara lain yang jauh lebih makmur berusaha untuk menyaingi budaya Indonesia dengan bermacam – macam cara.
Apabila kita mengamati tingkah polah bangsa luar terhadap Indonesia, akan dapat ditarik kesimpulan bahwa mereka berusaha untuk mencampur adukkan kultur luar dengan kultur dalam. Bahkan bisa dikatakan, mereka akan menghilangkankekayaan warisan nenek moyang ini. Hal itu bisa kita ketahui dengan melihat pola hidup remaja zaman sekarang.
Budaya ibarat ruhnya negara. Karena, budaya mengandung begitu banyak kearifan lokal yang mengajarkan kepada kebajikan. Apa yang terjadi apabila negara kehilangan budayanya sendiri? Tentu saja akan rentan terhadap budaya luar, yang akan menjajah para generasi masa depan secara pelan – pelan sehingga tak mempunyai  jiwa patriotis yang kuat.
Bisa kita lihat langsung, sekarang apa yang terjadi dengan Pancasila? Bisa dibilang telah dihapus dari lemari negara. Dahulu, dengan adanya pelajaran Pancasila yang diajarkan di sekolah – sekolah para pelajar bisa mengetahui apa itu Pancasila, sehingga lebih dapat menghayati hidup bernegara.
Oleh karena itu, perlu adanya sebuah penanganan khusus untuk melestarikan budaya bangsa. Upaya melestarikan budaya bangsa bukan hanya diembankan pada satu – dua pihak, namun ini merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Berangkat dari hal itu, Lembaga Kajian Sastra dan Seni Jendela Dunia Kita mempunyai beberapa program kerja yang sekiranya dapat memajukan seni budaya generasi muda Kota Magelang dan Kabupaten.
    Lembaga Kajian Sastra dan Seni Jendela Dunia Kita adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang sastra, seni dan budaya. Lembaga ini berasal dari sebuah komunitas jurnalis dan perfilman yang telah berjalan lebih dari empat (4) tahun. Kegiatan komunitas tersebut tidak pernah keluar dari tujuan membangkitkan kecintaan dan pelestarian terhadap sastra, seni dan budaya bangsa. Seperti workshop jurnalis dan film, produksi buletin remaja, seminar, roadshow, antologi cerpen, produksi film advokasi dan launching film. Maka dari itu kami bermaksud mengajak kerjasama kepada banyak pihak untuk mencapai tujuan itu.  Di tahun 2011 – 2012 ini kami mempunyai program kerja yang sangat prospektif untuk mengkader generasi muda Indonesia pada umunya dan Magelang pada khususnya untuk menjadi generasi yang berkarakter, berbudaya dan bernurani, menuju Indonesia yang cerdas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar